Jumat, 02 Agustus 2013

Ron :: "Harry Potter dan Relikui Kematian"

Bersama kedua sahabatnya, Ron terlibat dalam operasi pencarian dan pemusnahan Horcrux Voldemort di buku ketujuh. Khawatir akan keselamatan keluarganya, Ron berpura-pura menderita penyakit spattergroit yang sangat menular, dengan mendandani hantu kubur keluarga sehingga mirip dirinya. Setelah mendapatkan 1 horcrux (kalung Slytherin). Harry memutuskan harus ada 1 yang memakainya agar tidak hilang atau dicuri, dan efeknya sangat kuat bagi Ron. Ia menjadi paranoid, tidak dapat berpikir panjang, dan akhirnya meninggalkan 2 temannya tersebut. Dengan bantuan sihir dari alat pemadam cahaya (Deluminator) Dumbledore yang diwariskan kepadanya, ia berhasil bertemu kembali dengan teman-temannya dan memusnahkan kalung Slytherin dengan pedang Godric Gryffindor, setelah menghadapi pertarungan batin melawan jiwa Voldemort yang mengungkapkan kelemahan-kelemahan Ron, yaitu "tidak terlalu dicintai ibunya yang menginginkan anak perempuan" dan menyatakan bahwa kedua sahabatnya itu tidak menyukainya lagi dan lebih berbahagia tanpa dia.

Tetapi, tiga sekawan ini akhirnya tertangkap oleh Pencopet (polisi rahasia Kementerian Sihir) dan dibawa ke Malfoy Manor. Ron sangat panik ketika Hermione disiksa oleh Bellatrix Lestrange, meskipun Harry berupaya menenangkannya dan memikirkan rencana selanjutnya. Mereka akhirnya diselamatkan oleh Dobby, yang akhirnya terbunuh oleh Bellatrix. Mereka kemudian membobol Gringotts untuk mencari 1 Horcrux lain - piala Hufflepuff, dan berhasil, meski kehilangan pedang Gryffindor. Akhirnya, mereka kembali ke Hogwarts untuk mencari Horcrux terakhir - mahkota Ravenclaw. Ron mengusulkan untuk mengambil taring-taring basilisk di kamar rahasia dan berhasil masuk kamar rahasia. Dengan taring itu, Hermione memusnahkan piala Hufflepuff dan Harry juga berhasil memusnahkan Mahkota Ravenclaw. Ia juga bertempur dalam Pertempuran Hogwarts, di mana pada babak terakhir, ia dan Neville Longbottom berhasil mengalahkan Fenrir Greyback.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar